Jumat, 11 Januari 2013

MAKALAH PEMBELAHAN SEL JARINGAN


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

          Berangkat dari perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat di segala bidang aspek keilmuan menghasilkan pemikiran-pemikiran baru dengan teori-teori baru yang dihasilkan dan mampu menjawab serta menutupi pendapat atau teori-teori sebelumnya.Ini menunjukkan sifat ilmu pengetahuan yang selalu dinamis dengan perubahan-perubahannya.

          Mungkin anda membutuhkan rpp dan silabus biologi sma, rpp dan silabus biologi smk atau rpp dan silabus biologi smp untuk menunjang proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi.

          Dalam hai ini diharapkan Mahasiswa mampu menikuti perkembangan tersebut dengan cara memadukan antara teori-teori yang didapat dalam kegiatan perkuliahan dengan kegiatan praktikum-praktikum merupakan sebuah keharusan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan perkuliahan, karena tidak jarang antara hasil praktikum aka berbeda dengan apa yang terkandung dalam teori, ini berarti sebuah teori tidak mutlak kebenarannya.



BAB II
PEMBAHASAN
PEMBELAHAN SEL DAN JARINGAN DASAR

2.1       Pengertian Sel

          Sel adalah segumpal protoplasma yang berinti, sebagai individu yang berfungsi menyelenggarakan seluruh aktivitas untuk kebutuhan hidupnya. Sel itu setelah tumbuh dan berdeferensiasi, akan berubah bentuknya sesuai dengan fungsinya, ada yang menjadi epidermis berfungsi untuk melindungi sel-sel sebelah dalamnya ada yang menjadi tempat penyediaan makanan, ada yang berfungsi menjadi tempat persediaan makanan dan lain-lain . Atau dengan kata lain juga sel merupakan unit struktural  kehidupan dan merupakan unit fungsional dari kehidupan dikarenakan didalam organ tumbuhan dan hewan tersusun dari sel-sel rumusan yang penting bukannya dinding sel tetapi isi sel yang disebut protoplasma.(Ir.A.G.kartosopoetra : 2004 : hal 13).

          Ada tiga keistimewaan yang khas pada sel tumbuhan : dinding sel dengan selulosa, vakuola (yang memberi tekanan dan memperbesar volume serta luas permukaan meskipun dengan protoplasma sedikit), dan plastida, khususnya kloroplas. Vakuola dapat ditemui pada anggota kelima dunia, namun vakuola besar di pusat sel ada pada hampir semua sel tumbuhan, cendawan, dan beberapa protista. Kloroplas hanya terdapat pada tumbuhan dan beberapa protista (bergantung pada golongannya).

          Pada tumbuhan istilah sel meliputi protoplasma dan dinding sel yang ada sedangkan pada organisme multi sel yang ada membentuk struktur kompleks yaitu jaringan dan organ. Sel pada organisme multi sel tidak sama satu dengan lainnya tetapi masing-masing mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Pada awalnya struktur dinding sel yang ada pada tumbuhan merupakan sebagai sel mati hasil ekskresi zat hidup dalam sel akan tetapi baru-baru ini makin banyak ditemui bukti bahwa ada satuan organik yang ada diantara protoplasma dan dinding, khususnya pada sel muda.

            Sel tumbuhan memiliki sifat yang khas yaitu adanya dinding sel yang bukan komponen protoplasma.Penelitian terhadap dinding sel yang dipadu dengan berbagai penemuanyang serba canggih pada saat sekarang telah dapat mengembangkan cara-carapengungkapannya.

          Ruang sel adalah tempat organel-organel yang lain yang berada didalam sel. Ruang sel ini meliputi bagian-bagian dalam sel yang mencakupnya protoplasma atau cairan sel. Sedangkan ruang antar sel adalah penghubung antar sel yang satu dengan yang lainnya.



Secara umum setiap sel memiliki :

a.       Membran sel   adalah sering juga disebut membran plasma. Membran sel merupakan bagian paling luar yang membatasi isi sel dengan sekitarnya (kecuali pada sel tumbuhan, bagian luarnya masih terdapat dinding sel atau cell wall)

b.      Sitoplasma Sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membran sel. Pada sel eukariota, sitoplasma adalah bagian non-nukleus dari protoplasma. Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton, berbagai organel dan vesikuli, serta sitosol yang berupa cairan tempat organel melayang-layang di dalamnya. Sitosol mengisi ruang sel yang tidak ditempati organel dan vesikula dan menjadi tempat banyak reaksi biokimiawi serta perantara transfer bahan dari luar sel ke organel atau inti sel.


Adapun perbedaan organel-organel pada sel tumbuhan dan hewan adalah sebagai berikut :

1.             DINDING SEL
          Dinding sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi (jamur), dan alga, meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya berbeda.
          Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel hewan. Namun demikian, hal ini berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.


          Dinding sel memiliki 3 lapisan yaitu lamela tengah,dinding primer, dan dinding sekunder. Lamela tengah adalah bagian yang melekatkan dua sel yang berdampingan,lamela tengah berada diantara dinding primer kedua sel yang berdampingan.Lamela tengah tersusun dari pektin.Dalam terdapat enzim pektinase yang dapat melarutkan lamela tengah sehingga sel yang berdampingan akan terpisah,peristiwa ini disebut maserasi.

          Dinding primer adalah dinding yang dibentuk ketika sel sedang tumbuh.Dinding primer tersusun dari selulosa,hemiselulosa,pektin.Sedangkan dinding sekunder terbentuk di sebelah dalam dinding primer,setelah sel selesai tumbuh.Dinding sekunder tersusun dari selulosa dan lignin.


2.    PLASTIDA

          Plastida adalah salah satu organel pada sel-sel (tumbuhan dan alga). Organel ini paling dikenal dalam bentuknya yang paling umum,kloroplas, sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. organ plastida merupakan organ yang hanya dimiliki tumbuhan saja. merupakan organel dengan membran ganda, sehingga ada membran luar dan membran dalam.

         Plastida adalah organel yang meghasilkan warna pada sel tumbuhan. Plastida dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Organel ini hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dikenal tiga jenis plastida yaitu:

1.        Leukoplas
Plastida ini berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan, terdiri dari:

·           Amiloplas (untuk menyimpan amilum)
·           Elaioplas atau Lipidoplas (untuk menyimpan lemak/minyak).
·           Proteoplas (untuk menyimpan protein).

2.        Kloroplas
         Kloroplas merupakan plastida berwarna hijau. Kloroplas yang berkembang dalam batang dan sel daun mengandung pigmen hijau yang dalam fotositesis menyerap tenaga matahari untuk mengubah karbon dioksida menjadi gula, yakni sumber energi kimia dan makanan bagi tetumbuhan. Kloroplas memperbanyak diri dengan memisahkan diri secara bebas dari pembelahan inti sel. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.

3.        Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :
·           Fikosianin menimbulkan warna biru misalnya pada Cyanophyta.
·           Fikoeritrin menimbulkan warna merah misalnya pada Rhodophyta.
·           Karoten menimbulkan warna keemasan misalnya pada wortel dan Chrysophyta.
·           Xantofil menimbulkan warna kuning misalnya pada daun yang tua.
·           Fukosatin menimbulkan warna pirang misalnya pada Phaeophyta

3.       VAKUOLA

          Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris) yang berupa rongga yang diselaputi membran (tonoplas). Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Selain itu, Vakuola juga berisi asam organik, asam amino, glukosa, gas, garam-garam kristal, alkaloid. Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan danbakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah.
          Bagi tumbuhan, vakuola berperan sangat penting dalam kehidupan karena mekanisme pertahanan hidupnya bergantung pada kemampuan vakuola menjaga konsentrasi zat-zat terlarut di dalamnya. Proses pelayuan, misalnya, terjadi karena vakuola kehilangan tekanan turgor pada dinding sel. Dalam vakuola terkumpul pula sebagian besar bahan-bahan berbahaya bagi proses metabolisme dalam sel karena tumbuhan tidak mempunyai sistem ekskresi yang efektif seperti pada hewan. Tanpa vakuola, proses kehidupan pada sel akan berhenti karena terjadi kekacauan reaksi biokimia.



4.    SENTRIOL

          Sentriol adalah struktur berbentuk tabung yang terdapat dalam kebanyakan sel eukariota. Sentriol terlibat dalam pembelahan sel serta pembentukan silia dan flagela. Sentriol tidak ditemukan pada tumbuhan berpembuluh maupun kebanyakan fungi

2.2     JARINGAN DASAR
          Jaringan dasar pada tumbuhan adalah jaringan yang mengisi sebagian besar tumbuh tumbuhan. Fungsi utamanya adalah mengisi biomassa, menjalankan berbagai fungsi fisiologivital, dan menopang serta memberi bentuk tubuh tumbuhan. Jaringan dasar biasa dikelompokkan menjadi tiga jaringan berdasarkan derajat penebalan dinding selnya: parenkima, kolenkima, dan  sklerenkima. Karena memiliki fungsi yang khas sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis, sebagian parenkima yang mengandung klorofil disebut juga klorenkima.

1.      Parenkima
Parenkima adalah jaringan dasar yang utama. Sel-sel parenkim ditemukan pada akar dan batang terutama sebagai pengisi bagian korteks, daun, bunga, buah, dan biji. Parenkim di daun yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis disebut juga klorenkima, yaitu jaringan mesofil, yang mencakup jaringan tiang/palisade dan jaringan spons. Disebut klorenkima karena ia mengandung klorofil

2.      Kolenkima
Kolenkima merupakan sejenis jaringan dasar yang berperan sebagai jaringan penguat atau mekanik. Dinding sel kolenkim mengalami penebalan pada dinding primer. Penebalan ini tidaklah menyeluruh, biasanya hanya pada sudut atau sisi tertentu saja

3.      Sklerenkima
Sklerenkima merupakan sekelompok jaringan dasar yang tersusun dari struktur dinding sel yang mengeras karena mengandung endapan selulosa dan lignin. Endapan ini demikian tebal sehingga hanya menyisakan sedikit lumen (ruang di dalam dinding sel). Sklerenkima yang "masak" terbentuk setelah protoplasmanya mengalami lisis (pecah) sehingga meninggalkan kerangka keras yang akan menopang tubuh tumbuhan.




BAB III
PENUTUP


3.1         Kesimpulan

          Dari data dan temuan dalam makalah ini, maka kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1.      Sel adalah segumpal protoplasma yang berinti, sebagai individu yang berfungsi menyelenggarakan seluruh aktivitas untuk kebutuhan hidupnya

2.      Sel tumbuhan memiliki sifat yang khas yaitu adanya dinding sel yang bukan komponen protoplasma.Penelitian terhadap dinding sel yang dipadu dengan berbagai penemuanyang serba canggih pada saat sekarang telah dapat mengembangkan cara-carapengungkapannya

3.      Jaringan dasar pada tumbuhan adalah jaringan yang mengisi sebagian besar tumbuh tumbuhan. Fungsi utamanya adalah mengisi biomassa, menjalankan berbagai fungsi fisiologivital, dan menopang serta memberi bentuk tubuh tumbuhan. Jaringan dasar biasa dikelompokkan menjadi tiga jaringan berdasarkan derajat penebalan dinding selnya: parenkima,kolenkima, dan sklerenkima. Karena memiliki fungsi yang khas sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis, sebagian parenkima yang mengandung  klorofil disebut juga klorenkima.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar